Jadikan Dia Pemimpin

 Setiap anak yang dilahirkan itu adalah anugerah dan amanah yang harus kita syukuri. Apa pun kondisi anak yang terlahir kita sebagai orang tua harus menerimanya. Salah satunya anak yqng terlahir aktif. Anak ini memiliki khas, mereka memang butuh ruang lebih banyak untuk bergerak ke sana kemari. Semua tak lain karena anak ini punya energi luar biasa untuk mengeksplorasi lingkungan sekitarnya.

Namun, anak aktif berbeda dengan anak hiperaktif. Tapi hati-hati memberi label anak dengan sebutan hiperaktif. Karena hanya tenaga profesional seperti psikolog yang berhak menegakkan diagnosa tersebut.

Apalagi, untuk anak usia 4-5 tahun dimana mereka sedang berada dalam fase otonomi. Mereka punya kemampuan untuk melakukan banyak hal. Itulah kenapa aktivitas geraknya luar biasa, seolah ia nggak kenal rasa lelah. 

Ada sejumlah kriteria yang menunjukkan ciri khas anak hiperaktif. Semua tanda atau simtom ini sudah punya landasan medis sendiri. Anak hiperaktif biasanya menunjukkan suatu kondisi yang membuat ia tidak mampu mengendalikan perilakunya. Aktivitas anak pun melebihi rata-rata teman seusianya.

Kesulitan yang kerap dialami anak hiperaktif antara lain:

• Kesulitan memusatkan perhatian

• Aktivitas fisik berlebihan

• Bereaksi cepat tanpa pikir panjang atau impulsif

• Serta sering tantrum

Nah, bila menemukan tanda tersebut berarti anak itu ADHD atau Attention Deficit and Hiperactivity Disorder. Biasanya Anak ADHD tampak mudah gelisah, emosi meledak-ledak, sulit duduk tenang, banyak bicara, dan sulit fokus.

Alhamdulillah, di sekolah PAUD saya selalu saja ada anak yang seperti itu. Saya bersyukur karena dengan begitu saya bisa belajar banyak bagaimana menangani anak-anak seperti itu. 

Mas Adi namanya.  Dia sudah dua tahun ajaran ini bersekolah di PAUD saya. Mas Adi menjadi PR besar buat saya di sekolah maupun di rumah. Saya berusaha menjalin komunikasi dengan orang tuanya agar Mas Adi bisa sembuh. Mas Adi itu anak yang pintar. Alhamdulillah dua tahun terakhir ini Mas Adi tidak terlalu hiper. Saya memberikan Mas Adi tanggungjawab agar bisa memimpin teman-temannya. Setiap tiba waktu salat Dhuha, saya meminta Mas Adi mengajak teman-temannya bersiap untuk salat Dhuha dan meminta teman-temannya untuk merapihkan mainan yang berantakan. Ternyata hal itu berdampak positif bagi dirinya. Setiap harinya Mas Adi akan berkata, "Bunda sudah jam delapan. Salat Dhuha ya Bunda." 

"Oh iya Mas Adi. Siapkan ya teman-temannya." 

Dia pun langsung mengomandokan teman-temannya.

Salat Dhuha yang memakan waktu lama, awalnya tentu saja sulit bagi Mas Adi untuk bisa berkonsentrasi. Ada saja gerakan tubuhnya yang tidak bisa diam.Tapi kini semuanya itu perlahan mulai berubah sejak ia diberi jabatan memimpin temannya. Malah dia sendiri berkata, " Bunda kalau salat Dhuha itu bisa mengantarkan kita masuk surga ya?"

"Iya Mas. Jadi salat Dhuhanya yang benar ya, biar kita masuk surga barengan."

Tahun ini Mas Adi akan melanjutkan ke jenjang sekolah dasar. Mamahnya minta saran bagaimana kalau Mas Adi sekolah di SDIT. Saya memberi saran carilah lingkungannya yang nyaman dan banyak tempat untuk bisa mengeksplor dirinya. Dan jangan memaksakan porsi belajarnya. Kasihan, karena hal itu bisa menjadi beban bagi Mas Adi. Apalagi sekolah SDIT itu full day. 

Mamahnya Mas Adi bisa mengerti dan paham dengan apa yang sudah saya sampaikan. Dan ia sudah menemukan tempat yang cocok bagi Mas Adi. Alhamdulillah, semoga Mas Adi bisa berubah total sesuai dengan apa yang diharapkan. Aamiin...

Komentar